Selasa, 25 Mei 2010

Ada Lagi Tambahan Amazing Moment

Kalau sebelumnya, saya berbagi pengalaman tentang cara belajar sepeda dan terapi murotal, sekarang ada kisah bagaimana kejelian pemanfaatan proses otak menjadikan kebahagiaan dan kemenangan.

Kisah dari sebuah buku, pasukan muslim akan menghadapi pasukan persia yang kabarnya sudah semakin dekat saja. Seorang prajurit cerdik, membuat sebuah patung gajah di depan rumahnya. Sebuah patung gajah yang sama bentuk dan sama besarnya dengan ukuran asli binatang gajah. Ada beberapa orang yang menertawakan tapi akhirnya ini menjadi pelajaran yang berharga.

Ketika patung gajah pertama kali dibuat, beberapa orang bereaksi negatif. Terlebih lagi dengan kuda-kuda tunggangan yang kelak akan dijadikan tunggangan perang, saat mendekat kuda-kuda seperti susah dikendalikan karena takutnya terhadap gajah tiruan itu. Beberapa minggu berlalu, semua orang dan kuda tunggangan sudah terbiasa dengan besarnya gajah imitasi. Dan ketika perang pecah, mereka sudah terbiasa dan bisa menghadapi pasukan gajah dengan baik. Hasilnya kemenangan bagi kaum muslimin.

Ada juga kisah perjuangan SPMB yang saya lalui, atau malah kalau kita suka film diabadikan dalam sebuah drama Jepang dengan judul "Dragon Zakura". Kebiasaan dengan cara menghadapi soal membuat kita terbiasa dan lebih siap dalam menghadapi ujian yang sebenarnya ketimbang persiapan dengan hanya belajar materi saja. Hasilnya kemungkinan kita lolos ujian semakin tinggi.

Bahkan semoga dibaca sebagai pelajaran alih-alih dipandang sombong, saya tidak belajar untuk SPMB karena dulu saat masih sekolah puluhan soal ujian dari tahun 1992 sampai 2003 SPMB/UMPTn sudah dilahap habis. Menghadapi UM UGM di tahun 2004 saya lulus, alhamdulillah. Karena berbagai hal saya tidak melanjutkan sampai akhirnya di tahun ke-2006 di detik-detik terakhir pendaftaran SPMB saya memutuskan mendaftar.

Selasa, 18 Mei 2010

Tokyo Love Story

posted FB on 2nd May

Tokyo Love Story
may be Depok jg iya

theme song:
ku tak tau harus kumulai darimana
sang waktupun slalu terus mengejarku ke sana
terbang melanyang
lalu menghilang
tertelan kata kiasan cinta

wajahmu yg cantik dan slalu menawan
membuat susah diriku tuk mengatakan cinta

namun hujan kan reda dan kita
kan dapa berjalan bersama

di hari itu dan di tempat itu
bila kita tak pernah berjumpa
mungkin kita tak akan percaya
kau dan aku saling suka dan cinta

Senin, 17 Mei 2010

Penghargaan Diri (Permasalahan Manusia Dewasa ini)

Di sela-sela UAS semester delapan aku sempetin nulis buat blog. Pulang ujian sore, rasanya ngantuk ingin istirahat sebentar dengan tujuan malam hari badan lebih segar. Tidur malah kebablasan, dari Asyar sampai Isya, aku baru bangun setalah jam setengah delapan malam.

Penghargaan diriku semakin kurang saja dengan kejadian ini, seolah-oleh semua di luar kendali. Perasaan menyesal dari berbagai kejadian di masa lalu sampai kejadian tidur kebablasan barusan menjadi penyesalan yang tak tampak di bawah sadar lalu berakumulasi menjadi energi negatif. Merasa diri tiada berguna dalam mengatur kehidupan, bisa terjatuh ke dalam kemalasan lebih lanjut atau malah tindakan merusak lainnya. Sudah cukup kesalahan yang ada, maka perlu penyeimbang untuk meningkatkan penghargaan diri kembali, yaitu dengan berbuat baik.

Setiap berbuat baik, perasaan menjadi lebih tenang. Diri merasa berguna dan merasa menguasai keadaan. Sejalan dengan firman Allah, dengan berbuat baik maka Allah akan semakin menunjukan jalan yang baik, begitu sebaliknya. Ada orang yang dimudahkan menuju jalan yang baik, adapula orang yang dimudahkan menuju jalan yang buruk. Jika manusia ingin dimudahkan mendapat jalan yang baik, maka manusia perlu memancing hidayah dengan melaksanakan kebaikan-kebaikan kecil agar terbiasa dan semoga ditunjukan jalan kepadanya untuk kebaikan-kebaikan yang besar. Namun, yang lebih penting dalam kebaikan adalah konsistensi.

Sabtu, 15 Mei 2010

Work

Dari sebuah buku menyebutkan bahwa setiap kesalahan atau hal tertentu yang kita lakukan tapi tidak sesuai dengan apa yang menurut kita seharusnya, akan tersembunyi dalam pikiran bawah sadar kita dan membuat kita merasa bersalah dan berimbas merusak diri sendiri. Hal itu membuat penghargaan terhadap diri sendiri menjadi kurang karena diri merasa takut atau merasa tidak bisa mengendalikan situasi. Penghargaan diri yang rendah membuat kita mempunyai emosi-emosi negative. Setiap dosa yang kita lakukan akan menghasilkan efek yang buruk terhadap kehidupan kita, sebaliknya tindakan-tindakan baik membawa ketenangan jiwa dan membuat efek yang baik terhadap kehidupan.

Tanggal 12 Desember 2005 merupakan hari pertama bagi seorang Erlang merasakan dunia kerja formal. Menjadi seorang teller dan administrasi di sebuah BMT kecil di Purwokerto, sebuah BMT yang sedang mengalami permasalahan serius. Selama bekerja aku tinggal bersama-sama teman-teman yang masih menimba ilmu di perguruan tinggi negeri di kota itu.

Awalnya aku pergi bekerja dengan menggunakan sebuah sepeda butut yang aku bawa dari kampung. Tapi seperti tidak bersahabat, sepeda sering rusak entah rantainya, ban kempis, ban bocor dll. Akhirnya aku lebih sering berjalan kaki.

Aku bekerja tak terlalu baik. Setiap hari kurang istirahat sehingga bangun pagi kesiangan membuat terlambat bekerja. Di tempat kerja, bekerja sendirian membuat semuanya terasa membosankan dan semuanya seperti tidak ada pengawasan sehingga bekerja sembarangan.

Sisi diri ini ingin rajin, ingin selalu bangun pagi, ingin selalu semangat dan segudang kebaikan lainya. Tapi kenyataanya bertentangan, disonansi kognisi terjadi membuat perilaku kehidupan seperti selalu merasa tidak beres dan kebosanan menyertaiku.

Keinginan memperbaiki kehidupan terus bergelora dalam diri. Aku memutuskan akan terus bertahan agar bisa mengikuti SPMB 2006, yang merupakan kesempatan terakhir yang kumiliki untuk bisa memperbaiki taraf kehidupan. Mulai bulan April 2005, sebenarnya kehidupan kerja sudah cukup membaik dengan datangnya pihak BMT yang lebih besar bersedia membantu dan malahan akan merekrut aku yang hanya lulusan SMA padahal aku lihat proses screening lamaran yang masuk saat membuka cabang baru mereka pertama melihat minimal D3 sisanya disisihkan.

Tentang harta, tentang manisnya tahta, tidak kupikirkan. Yang pasti aku ingin kuliah mendapatkan kehidupan terbaik. Akhirnya hampir selesai sudah, siklus akan kembali diulang. Akan ku cari dimana engkau wahai rejeki. Tapi ada istimewa di siklus ini. Ada cinta, cintaku padamu>

Selasa, 11 Mei 2010

Amazing Moment

Minggu ini adalah amazing moment. Untuk menjelaskannya aku sudah post note dari FBku untuk bisa menjelaskan alur pikiranku. Check this out “Renungan Seperempat Abad” dan “Renungan lanjutan…”

Aku tak sengaja mengerti ketika SD bahwa otaklah yang aku latih saat belajar sepeda. Masih ingat dengan menggunakan sepeda bergambar tokoh Saint Saiya, aku berlatih sepeda. Awalnya cara klasik seperti orang-orang lain dengan memaksa utuk mengayuhnya pedal dan terjatuh. Seperti ilham mungkin ini bisa jadi metode buat seluruh masyarakat, aku agak capek dan memutuskan untuk duduk di boncengan belakang dengan tangan tetap memegang stang. Aku lalu seperti orang berjalan tapi tetap duduk di boncengan. Kenapa di boncengan karena lebih pendek dari sadel depan sehingga mudah untuk mengayuh kaki agar tetap sepeda berjalan dibanding kaki yang hampir menjinjit di depan dan bisa jatuh kalo kaki yang satunya sedang tidak konsen mengayuh. Mungkin prosesnya sama seperti anak bayi yang menggunakan mainan yang dia duduk di atas kain tapi sesekali dia bisa berlatih berjalan ke sana kemari.

Aku mulai memutuskan untuk melakukan seperti itu saja sekitar jam 2, dan sampai sore aku cuma seperti itu, sampai-sampai orang-orang tua bertanya, ngapain kamu? coba dong diayuh pedalnya, coba belajar di depan jangan diboncengan melulu. Sampai sore aku sama sekali tidak mencoba mengayuh pedal tapi hanya berjalan dengan tetap duduk di belakan boncengan. Sore hari menjelang maghrib, seperti ada yang membisiki aku mencoba untuk menaiki sepedaku seperti ada rasa aku sudah bisa. Mungkin saat mengayuh dengan berjalan biasa sudah terasa bahwa memang sudah bisa menjaga keseimbangan.

Dan seperti keajaiban aku bisa mengayuh pedal dan merasa seperti ada tangan-tangan gaib yang memegangi sepeda.

Waktu aku SMA aku ngekos di rumah teman, dan adek perempuannya yang selalu kupangil dedek minta orangtua untuk menemani dan memegangi sepeda dan dia mencoba mengayuh sepeda di depan. Orang tua sedang cukup sibuk dan meminta dedek untuk belajar sendiri. Aku memberi tahu dedek untuk duduk di boncengan biar kakinya pas menyangga dan menyuruhnya berkeliing dengan cara berjalan saja. Aku cerita semua pengalamanku dan dia kelihatanya mengikuti anjuranku walaupun awalnya dia bilang kaya orang bodoh saja cuma ngayuh kaki biar sepeda jalan. Dan akhirnya dia mengucapkan terimakasih keadaku karena dia bisa bersepada tanpa susah payah apalagi jatuh terluka sama sekali seperti jika memaksa otak untuk belajar seimbang tanpa proses sedikit demi sedikit.

Aku mengetahui otaklah yang bekerja dan mempengaruhi cara kita berpikir dan tindakan yang kita pilih. Meski begitu aku heran kenapa masih terasa sakit jika teringat seorang yang sekarang diujung barat pulau Jawa (Baca posting dengan judul”Clue”). Aku sadar dengan tujuanku membeli HP dengan kelangkapan Java, dan MP3 yaitu untuk meningkatkan spiritualku. Aku lalu mendengarkan murotal full selama beberapa hari ini. Awalnya ada sedikit kebosanan jika mendengarkan beberapa lama. Tapi semalam aku memakainya lebih dari 6 jam meski aku ngobrol dengan orang handset tetap kupasang dengan volume terkecil tapi masih terdengar.

Otakku telah lama diberi input yang salah. Seperti kata temanku mame dari seorang bijak mas Bas bahwa kenapa kita resah atau mudah berbuat dosa itu karena inputnya yang bermasalah sehingga proses dan outputnya bermasalah. Di kampusku pemicu rangsang berlalu-lalang dan dulu aku terlalu berkeinginan untuk memiliki seseorang yang ujungnya tidak berkompromi, ada juga lagu dan tontonan yang pernah aku lihat dan dengar.

Alhamdulillah ada sedikit perbaikan hormon dan resahku sungguh hampir hilang, aku rasa tubuhku ini akan berkompromi dan mulai patuh pada tuannya yaitu Ruh yang dulu bersumpah untuk setia mengabdi Tuhanya. Insya Allah, “inside of me” akan menguasai sepenuhnya me. Dan seperti yang dulu aku sering bilang “inside of me” berbeda dengan aku yang tampak, Insya Allah akan segera berakhir.

Thanks for LK1 HMI tadi malam untuk inpirasinya.

BirthDay

Seperempat Abad telah lewat...
hihi.... to old

ini ada video saat makan-makan




buat DUK2, ECIL, UMI thank yaaa!!!

Clue

Hari Sabtu, 2 Minggu lalu kalo gak salah, aku berbicara pada mas Tris seorang yang sudah dekat denganku. Bahwa aku kan menelpon seseorang untuk terakhir kalinya, begitu juga dengan pesan pendek. Tidak ada lagi cara lain selain menemuinya secara fisik untuk menimbulkan chemistry. Karena hatinya sudah ditutup yang sudah aku singgung di postku yang berjudul “Really”. Tapi aku akhirnya menelponya hari Senin sore.

Sebenarnya aku sudah benar-benar selesai dengannya dari dulu ketika dia pergi karena ku tahu di tempat kuliahnya nanti dia akan menemui pangeran impiannya yang selama ini hanya dari suara atau text semata. Tapi dia mengirim pesan pendek bahwa dia meminta maaf tentang surat yang dia tinggalkan di kamarnya. Motif meninggalkan surat dengan cara yang cukup kasar dan minta maafnya itulah yang membikin otaku bertanya-tanya dan menimbulkan rangsangan hebat.

Tanpa dinyana dia tidak melanjutkan mimpinya dan akhirnya bekerja di sebuah kota di ujung barat pulau Jawa ini. Sebuah status yang menyatakan bahwa Allahlah yang tahu yang terbaik dan yang terjadi yang bukan dia impikan membuat aku berpikir, sebagaimana hidupmu yang berubah dari impian tapi nanti kau bisa nikmati dan syukuri begitu juga aku dong. Yah itulah pikiran spontan yang muncul saat aku melihat rangsangan statusnya.

Saat pembicaraanku dengan mas Tris, aku mengemukakan tiga clue yang ada meski begitu ada clue yang lain juga tapi tidak kusebutkan.

Teman kosku yang baru, memberi makanan emping dengan merek emping “nama kotanya”. Aku yang makan waktu itu dan akhirnya temanku yang ngasih makanan juga tahu bahwa dia ada di kota itu, dan beberapa orang lain yang sudah lebih tahu ketawa-tawa. Apa-apaan ini, tiba-tiba saja nama kota itu muncul. Aku jadi bahan olok-olok dan tertawaan akhirnya.

Waktu aku main bulutangkis dengan temanku di Gym, seperti biasa setelah bermain baru kenal-kenalan jika belum kenal. Dan aku dan temanku tertawa-tawa, orang yang memperkenalkan dirinya itu berasal dari kota itu juga.

Dekat kosanku ada rumah yang sedang di bangun, dan saat aku lewat aku seperti ingin memperhatikan percakapan mereka dan ada yang bilang salah satu temanya sekarang sedang proyek di kota itu, aku ketawa kecil di dalam hati.

Saat nelpon terakhir aku mau member tahu tentang clue ini tapi ga jadi karena waktu sudah maghrib. Malamnya aku nelpon lagi, tapi karena dia sedang rame dengan teman-temannya dan tetap ngobrol dengan teman2nya maka aku memilih untuk selesai karena juga temanku sudah siap karena kita mau berangkat main bulu tangkis.

Yang menarik 2 jam sebelum post ini dibuat kakaku menelpon dan dia bilang di Kompas ada lowongan di Krakatau Steel (haha… jadi ketahuan deh).

Minggu, 09 Mei 2010

Renungan Lanjutan...

Post on FB April 26th

“Musuh kita yang nyata adalah diri kita sendiri”

“Jihad kecil (peperangan fisik) telah usai, saatnya kita jihad besar melawan hawa nafsu kita sendiri”

Alkohol, obat perangsang, steroid, rokok, narkoba menyadarkanku bahwa bahan kimia bisa mempengaruhi diri manusia. Bagaimana coba dengan kimia organik yang diproduksi dalam tubuh kita yaitu sistem jaringan dan hormonal. Beberapa orang tempramental, beberapa orang suka cemas, kalau wanita lagi dapet jadi memusingkan, beberapa laki-laki pengin jadi perempuan alias banci, saat perut kosong dalam beberapa waktu otak jadi merasa lapar dll. Kesimpulanku sistem tubuh dan hormon = mempengaruhi pola pikir dan keputusan = menetukan jalan hidup.

Titik buta pada penglihatan, gambar siluet dan tes persepsi, membayangkan gajah berwarna kuning saat disuruh untuk tidak membayangkanya, tiba-tiba takut saat ada orang yang tiba-tiba tertawa histeris tanpa sebab, terpana sesaat saat ada rok mini yang dipakai wanita berayun karena hembusan angin, wanita yang marah-marah dan berkelahi dengan wanita lain yang merebut pacar/suaminya dibandingkan marah kepada laki-laki itu, kelas hening sesaat mendengar bunyi sssstt lalu berisik lagi setelah tahu tidak ada guru yang datang dll. Sistem otak bekerja dalam bentuk emosi, pikiran bawah sadar, dan pikiran yang kita kendalika (otak sadar). Contoh-contoh di atas adalah bentuk emosi dan pikiran bawah sadar yang otomatis bekerja pada manusia.
Dalam buku yang saya baca mengenai panduan sholat smart. Penulis menyatakan pengalamannya bahwa dahulu dia berpendapat bahwa khusyu itu yang sampai kita menangis dan suasana sendu saat shalat. Namun beliau merasa setelah menemukan suatu dalil bahwa membawa pikiran sadar adalah lebih baik. Karena kita dulu menghapal surat tanpa tahu artinya biasanya kita lafalkan dengan otak bawah sadar kita bahkan kita berpikir tentang apapun, ayat-ayat tetap mengalir tanpa salah dari mulut kita. Begitu juga dzikir yang diserahkan pada otak bawah sadar. Kadang kita sholat karena memang lagi sedih dan tangisan kita yang bukan karena kekhusyukan kita. Yang kita tangisi tentang kesusahan masalah kita. Saat kita baca ayat tentang bahagianya balasan bagi orang beriman kita tetap saja sedih.

Seseorang jatuh cinta dan tertarikpun ada proses dalam otak emosi dan bawah sadar. Meski dia kadang berpikir dengan pikiran sadarnya orang itu tidak berkategori baik secara agama untuk disukai tetap saja emosi dan bawah sadarnya yang menang. Kasus KD yang menjatuhkan harga diri dan kebahagian rumah tangga is reason I more believe in brain and hormon slave our life.

Nabi dan orang bertaqwa dalam kisah-kisah yang terkenal dikenal sebagai orang yang berhikmah yang mereka menggunakan pikiran sadarnya untuk mengolah informasi dan bekerja sama dengan hati nurani dan diolah sebagai keputusan di pikiran sadarnya. Tujuannya untuk mencapai ridha yang Maha Kuasa. Mereka dalam bertindak selalu otomatis merujuk ke dalil-dalil yang mendekatkan kepada keridhoan Alah.

Meski begitu manusia adalah tempat salah dan lupa terkadang nafsunya yang menang, otak waras kita mungkin sedang mengalami gangguan sehingga tindakan yang menjatuhkan yang kita pilih.

Renungan Seperempat Abad

Post on FB April 26th

Seperempat abad bukanlah waktu yang singkat dalam kehidupan manusia. Tak terasa mungkin jatah umur yang sudah dipakai mencapai sepertiganya. Tak tau, mungkin juga sudah setengahnya atau malah sudah tiga perempatnya. Ya, tidak ada yang tahu kecuali Yang Maha Tahu. Meski tidak tahu, tidak ada tendensi untuk perlu takut dengan titik akhir ujian praktik dunia ini. Bukan hanya kelapa tua yang jatuh dari pohonnya, bakal buah atau malahan kelapa muda juga ada yang jatuh, artinya yang perlu ditakuti bukan kapan berakhirnya tapi bagaimana kalau berakhir tapi tujuan tidak tercapai.

Tujuan hidup bagi banyak orang pastinya berbeda-beda. Bagi saya hidup ini tujuanya cuma untuk kembali pulang ke alam keabadian dengan kebahagian. Hanya mengikuti rujukan ilmu yang sudah didapat, kita perlu beriman dan memohon kepada Allah dengan doa yang serius kita ingin selamat dari dunia ini dan kembali ke alam keabadian dengan ditempatkan di tempat yang sangat nikmat. Nikmat tiada terkira yang belum pernah dilihat, dirasa bahkan dipikirkan oleh orang yang hidup dari jaman permulaan sampai akhir jaman. Taufik, hidayah dan husnul khotimah adalah doa sepanjang waktu yang terus dipanjatkan saat kuteringat bahwa aku akan kembali kepada ketentuan-Nya. Doa itu sering dipanjatkan karena aku orang yang lemah yang sering kali jatuh dan akhirnya berbuat maksiat dan kedzoliman juga di muka bumi.

Sebelum sampai ke tempat nikmat itu paling tidak yang harus dilalui adalah ujian mental dan fisik di sisa hidupku yang tak sampai 70 tahun lagi, penantian di alam kubur ke hari kiamat entah berapa tahun, hari kebangkitan yang dari referensi 50000 tahun (melelahkan tidak peduli dia iman atau kafir bahkan nabi-nabi mengikuti proses ini), proses hisab sampai pintu kenikmatan yang lama dan mencekam perasaan kita entah berapa tahun, jatuh ke neraka mungkin saja dan sengsara tahunan lamanya atau antri ke pintu nikmat tahunan lamanya, barulah mendapatkan kenikmatan.

Kenikmatan itu yang dari pintunya saja dalam sekejap bisa melupakan kita dari sedih dan sengsara selama dunia yang sekejap (paling 100 tahun) dan perasaan gelisah dan mencekam puluhan ribu tahun selama menanti hisab, masuk neraka mungkin dalam hitungan ribuan tahun.

“My life is reason I believe in qadha and qadar”

Literatur banyak ku baca dan semua berkaitan satu sama lain menjelaskan jalan hidupku. Mereka menjelaskan tentang qadha and qadar. Thanks to Harun-Yahya untuk “Hakikat di Balik Materi”nya dan serial pelengkap lainya, teman-teman bodol Duki dan Emon yang dulu tiap malam membahas realitas takdir, om Ronald atas ilmu berharganya, Ade Cahyadi untuk referensi buku yang didapat saat jalan2 ke Gramedia karena gak jadi nonton film Sang Pemimpi, Mame yang memberikan pintu ke ujian dunia yang menurutku aneh dan lucu selama 6 bulan terakhir ini.

Rabu, 05 Mei 2010

Balkon


Tempat ini adalah tempat yang romantis sebanarnya untuk menghabiskan waktu bersama. Baru kusadari itu di akhir waktu keluarga baruku pecah. Aku duduk berdua dengan my sis dan bercerita banyak hal tentang kehidupan dan mimpi masa depan.


Akhir2 ini karena aku sudah banyak mendengar celotehnya dan dia juga mendengarkan celotehku. Dia mengirimkan pesan kecil:

I'm haPpy
U kNow wHy?
Coz i'm LucKy
U kNow wHy?
Coz gOd LoVes Me
u kNow hOw?
God seNd a goOd fRieNd tO me..
U kNow wHo?
It's you.."

terimakaih sister atas pesanya, moga cita2mu dikabulkan oleh Allah. Terimakasih telah menjadi teman yang baik

Really (sebuah karya bener2 melo)

Guwa melo cuma buat Allah, My Sin, and you. Yang lain kagaklah...

Setelah lama akhirnya diputuskan mencoba metode yang telah lama dianjurkan. Juga mengingat sebuah quote di status FB milik teman “If you love somebody, let them go. If they return, they were always yours. If they don't, they never were.”

Waktu memang telah mengalir. Emosi krn keadaan dan otaknya, telah menutup pintunya dan tak terbuka lagi seperti air laut tidak mungkin kembali ke hulu, kecuali ada energi mentari yang membawanya kembali dengan cara yang berbeda dan tak biasa. Mentari itu adalah doa, tapi tidak pasti juga dia akan kembali ke hulu yang sama tetapi mungkin ke hulu yang lain. Pintu akan terbuka untuk siapa?

Aku menelusuri dan aku menemukan kata "I believe in" dari sebuah album foto seseorang. Akupun mendengar kisah dari temannya tentang kebahagiaannya saat pesan pendek masuk ke alat komunikasinya. Pesan nyasar entah sengaja atau tidak masuk ke alat milikku. Bermain futsal di malam hari pasti badan jadi bau, kira2 seperti itulah sebuah drama romansa sejati. Pesan itu "disasarkan" sang Kuasa di saat yang sama, saat aku bermain drama denganya, sebuah melodrama yang pasti berakhir dengan nestapa bagi penikmatnya. (yang di atas cuma sotoy aja, siapa tahu dalamnya samudra kan?).

Akupun tak terlihat serius membentuk keluarga baru itu. Sang kepala rumah tangga yang membuat kesal dan kesialan karena fakirnya pengetahuan membuat rumah tangga baru itu semakin terjepit. Sungguh Bodoh, aku baca sebuah bacaan. Siapakah yang akan dipilih jika wanita bersedih lalu ada pria bercerita dan mencoba mengambil hikmah alih-alih dianggap menggurui atau pria yang menenangkan dan mengajaknya ke dufan? Rumah tangga sedang krisis malah menambah nestapa melodrama.
Aku juga bingung kenapa dulu aku memilih jalan yang kaku dan menilai takdirmu, padahal aibku sungguh binasa, perbuatan bejat yang kulakukan ditengah keramaian tapi dalam kesendirian, dan aku ingin seperti orang-orang lain ketika bersamamu. Ingin bercanda, tertawa dan bersedih bersama. Mungkin kupilih jalan itu karena pengalaman pertamaku, sebuah pengalaman pertama yang banyak memberi pengetahuan tapi memberi pil pahit karena aku bukan ABG lagi, aku waktu itu dalam keseriusan tertinggi setelah keseriusan aku memilih masuk ke Perguruan Tinggi ini.
Pilihan jalan itu jujur aku berpendapat jika memang dikaitkan karena karakter, bisa jadi benar. So, analisismu ga terlalu jauh bedanya dengan kenyataan. Tapi ada satu variabel yang dilupakan bahwa manusia itu adalah makhluk pembelajar. Bahwa karakterpun punya sayap yang bisa berkembang. Atau malah karakter asli tertutup karena keadaan dan akan muncul aslinya saat dia menyadari kehidupan. Pikiranku hari ini akan berbeda dengan hari esok. Meski tak banyak kuungkapkan aku menyesal dan telah meralat dalam pikiran dan hatiku sendiri mengenai beberapa perilaku dan pendapat pribadiku yang miskin ilmu. (Aku berjanji akan bikin tulisan khusus tentang ralat ini kali ya)

Haha... ini lagu songong

Akulah idaman
Kaupuntlah merasakannya
Kaupun mengakuinya

Terima saja terima....