Senin, 15 Februari 2010

Status

15 Februari

Lama tidak menulis karena ada beberapa kesibukan. Internet, barang yang satu ini membuat beberapa orang menjadi terbuka. Dulu orang mungkin akan menyembuntikan perasaannya dan memberi tahukannya hanya kepada beberapa orang saja, sekarang status Fb bisa menjadi ajang ekspresif.

Selasa, 09 Februari 2010

Opini Tentang Post Milis Sebelumnya

Kayaknya itu adalah post dimana ilmu masih terus berkembang. Artinya terus belajar. Ada beberapa yang mungkin terdengar ekstrim. Mungkin ada yang kurang setuju, aku baca lagi juga merasa ada yang terlalu gimana gitu. Tapi sebenarnya tulisan itu ada dasar-dasar ilmu lain yang kalo ditulis bisa jadi buku kecil.

Aku juga gak terlalu setuju dengan tulisanku sendiri. Ada beberapa yang harus dikoreksi redaksinya dan ditambah lagi tulisannya biar gak salah paham. Kenapa aku menulis begitu. Semua memang berposes.

Posting Milis: Kepulangan Mom

Melihat Fb ada teman yang baru kehilangan siMboknya. Untuk pemilik http://hanifarrul.wordpress.com moga tabah ya. Aku pernah memposting kisahku di milis inilah hasil mengobok2 email, ternyata masih ada:

Empat (4) tahun lalu aku bobo yang terakhir kalinya dengan my mother (pulang cuma sehari ngurusin beasiswa biar bisa kuliah di UI), disamping tempat tidur ada tempat tidur nenek yang umurnya udah 93 tahun. Mom bilang tentang mbah yang udah sepuh tapi masih banyak keinginan di dunia ini seperti masih pengin makan ini itu, masih pengin silaturahmi ke saudara2 di seantero jawa (maklum masa mudanya memang sering berdagang kemana-mana dan suka silaturahmi tiap tahun kalo terutama kalo ada om yang punya mobil mau nganterin bahkan nyewa mobil dilakonin).

Aku tau-tau ngomong aja, kalo seorang muslim yang benar-benar tau hakikat kehidupan pasti pengin sekali mati karena mati adalah gerbang kebahagiaan abadi. Maksud aku, semua orang pengin surga tapi untuk ke surga butuh mati dulu, toh kita ke surganya Allah karena rahmat dan rahim-Nya, karena kalo dipikir lebih mendalam kita hidup di dunia tebatas akan qadha dan qodar (ada penjahat ada orang baik, ada keadilan ada kezaliman) artinya kita pernah berdosa dan berusaha beramal sebaik-baiknya dan iman itu yang paling utama membawa kita ke surga.

Tapi untuk mati, tidak boleh direncanakan dengan sengaja dengan sia-sia, semisal pergi berperang itu lain soal karena ada chance menang, kalah atau maksimal mati. Jadi para sahabat itu kalo menyambut perang udah seneng karena ada jalan ke surga secara cepat tanpa menyalahi aturan-Nya.

Saat aku menjawab pertanyaan Mom, terlintas dalam benaku aku telah merestui kepergian dari dunia yang menyusahkan ini kepada orang yang selalu susah dalam hidupnya, sejak kecil tidak pernah mendapat kasih sayang ayahnya dan selama pernikahan dengan bapaku, selalu menderita. Waktu itu Tepatnya Juli 2006 saat penerimaan mahasiswa baru.

Agustus 2006 saat ospek aku mendapat kabar bahwa ibuku telah pulang ke keabadian. Sms yang datang itu aku tahu akan datang cepat atau lambat karena beban hidupnya terlalu berat. (saat aku masih menganggur 1 tahun di rumah aku melihat sendiri bagaimana perihnya ia di waktu malam, sakit kepala sebelah selalu menyerang dengan hebat, aku tau sakitnya karena aku juga mendapat keturunannya ketika banyak pikiran aku juga akan sakit kepala sebelah.)

Beberapa hari setelahnya nenek menyusul, Mom pernah bilang pada nenek bahwa yang dibutuhkan adalah mengikhlaskan diri (maksudnya agar cepat-cepat dipanggil Allah) tapi nenek masih banyak impian dan bahkan berkata "apa aku kon cepet mati". Mungkin setelah Mom pergi nenek sadar, 2 orang anaknya telah mendahuluinya, kenapa surga bukan yang ingin diraih nenek sekarang. Kalian tau itulah cerita mengapa aku mengatakan hal kematian adalah gerbang surga kepada Mom.

Aku menyatakan itu bukan ingin membela Mom meminta nenek untuk ikhlas karena keadaan yang sudah sulit membuat Mom semakin menderita dibalik penderitaan yang lebih hebat lagi dibanding merawat nenek sedang Mom tanpa penghasilan sama sekali (hutang menumpuk dengan cepat saat di desa, Mom pulang berhenti dari kerja, merawat nenek karena tidak ada anak lain yang mau pulang tapi juga tidak mau memberi nafkah hidup).
Tapi karena aku sudah berpikiran seperti itu sejak lama, bahkan saat pemahamanku masih berkembang dalam diri , ekstrimnya mending orang sakit susah payah itu meminta mati dan Surga daripada minta sembuh terus terjebak lagi pada lingkaran nafsu yang tidak pernah berakhir.

Aku tahu kebaikan Mom merawat nenek sudah cukup membawanya ke Surga saat itu, masalah dosa Mom kita hanya memohon Rahmat-Nya. Ingat tentang pelacur yang dijanjikan surga karena ingin memberi minum anjing kan. Pelacur saja diberi kebaikan apalagi orang baik.

Aku mau mengatakan, hidup di dunia itu susah kita selalu mempunyai keinginan (nafsu) (itu mengapa ada orang yang menjadi sufi meninggalkan semua nafsunya menjadi orang yang hanya beribadah ma'doh), tapi aku memilih lebih baik hidup bermanfaat toh nafsu itu dihalalkan (nikah, makan enak, kekuasaan dll), tapi kalo boleh memilih aku pengin cepat ke surga.

Tapi mati itu menakutkan, bagi orang yang masih cinta dunia. Kalo aku diberi umur panjang baik, mau diberi umur pendek tak-apa-apa. Apakah amal kita sudah cukup, Saya rasa manusia itu tempat salah dan dosa, menjadi baik itu perjuangan yang tiada henti sejak kita akil baligh kan (solatnya pasti bolong-bolong waktu masih baru beranjak gede), seandainya selesai sebelum perjuangan menjadi baik benar-benar sempurna (artinya kita sangat baik seperti Rasulullah) cukup iman kita kepada Allah dan Rasul yang membawa kita ke Surga. Dengan pandangan seperti itu insya Allah kita masuk ke Surganya Allah karena kita tidak mungkin berbuat syirik karena orientasi kita bisa hidup baik beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Merasakan Enaknya kuliah

8 Februari 2010

First day of the week. Kuliah dari pagi sampe maghrib. Sekarang lumayan, akal udah dibawa ke kuliahan. Beberapa hal sudah mulai buat penasaran. Tapi ada kesulitan untuk membaca buku text luar negeri. Cukup bikin puyeng.

Jam pertama dosen tak datang. Daripada iseng, nganter si Dodol ngambil galon di rumah kakaknya. Abis tiduran 20 menit sebelum itu masuk kuliah kedua. Sebagai 2 orang nomor absen terawal kami duduk di depan. Cieh, maksudnya biar lebih ngerti kuliahnya. Akhirnya dibikin pusing dengan sejarah sistem uang dunia.

Kuliah ketiga semakin membuat ingin mengetahui lebih banyak. Mengingat waktu yang dimiliki kayaknya gak mungkin memahami semua imu yang didapat. Terlambat sih, tidak dari dulu. Tapi aku ingat sebuah buku. Kita tidak dapat menguasai semua ilmu. Kita tidak bisa menyenangkan semua pihak. Bahkan semua harta diberikan kita tidak bisa membantu semua orang. Waktu kita tidak cukup untuk semua hal.

Aku jadi teringat dengan pertemuan dengan seorang sopir bikun. Dia mengajarkan proses kontek langsung dengan penguasa alam untuk mendapat kemudahan hidup. Meski mungkin kejawen tapi pada dasarnya dengan dzikir yang syari dan juga ibadah yang benar sebenarnya usul pak sopir bisa dilaksanakan. Tenggelam dalam kesyahduan renungan maka akan mendapat koneksi langsung dengan Tuhan penguasa alam, Allah SWT.

Rahasia angka 11 mungkin lebih tepatnya begitu meminjam cerita dari Ust. Yusuf Mansur di kuliah onlinenya. Tapi aku mendapat saran, tak usah ideal mencari angka 11 cukuplah kecil-kecil yang penting bilangan ganjil dan dilakukan dengan istiqomah sebagai amalan andalan, sebagai jalan pekerjaan utama.

Sorenya asistensi. Hmm… kejadian yang cukup aneh. Mungkin ini jalan yang ditunjukan, merujuk pada doa-doa agar selalu ditunjuk ke jalan kebenaran dan jika tersesat kembalikan ke jalan itu. Akhirnya persepsiku bisa terbuka melihat kegagalan kemarin. Secret beyond matter, dunia ini penuh persepsi meski tahu, tak semudah itu hati dirubah, perlu mengalami ujian selayaknya otot tubuh bisa terbentuk karena proses olahraga yang melelahkan dan awalnya menyakitkan.

Great Investment

7 Februari 2010

Hari Minggu, hari ceria. Harusnya sih gitu. Melakukan dosa. Gak minta izin membuka surat untuk seseorang. Gak terlalu kaget sih membacanya, tapi ada beberapa hal yang menjadi tanda Tanya. Untuk hal ini, kelancanganku belum aku minta maaf. Entah sengaja atau tidak dia meletakan sembarangan, mungkin dia juga gak marah dengan aku baca suratnya. Sebuah surat di dalam dompet uang transparent.

Malam sebelumnya sampe jam 3 an belum tidur. Mengingat-ingat lagi ilmu hakikat yang meski sudah paham tapi terlupa dalam arti tidak terlaksana dalam hidup. Aku baca lagi lembaran-lembaran kuliah onlen dan juga buku Hakikat di Balik Materi. Sungguh menentramkan hati. Memang aneh, seolah ada hormon-hormon kebaikan yang mempengaruhi tubuh dan membuat misi selamat akhirat kembali menyala-nyala.

Sore hari aku ke tempat si Dodol. Yang cukup bagus hari ini adalah pembicaraan mengenai great investment yang banyak manusia tidak melaksanakan. Pembicaraan malam di warteg itu berlangsung lama sampe akhirnya warteg itu mau ditutup.

Tulisanku mengenai pemahamanku akan jalan pertolongan dengan jalan sabar dan sholat, juga mengenai hakikat kehidupan yang Cuma ilusi menjadi bahan pembicaraan. Dengan kita tahu bahwa dunia ini ilusi tentu kita tidak memiliki pegangan yang kuat untuk meyakini materi ini akan mengekalkan kita dan juga membuat kita bahagia. Mengenai waktu yang menurut teori relativitas Einstein menjelaskan bahwa waktu mengalami kontraksi, aku teringat mengenai pengajian mengenai 7 tahap yang terjadi setelah kiamat.

Dunia ini menurut AlQuran adalah sangat singkat bahkan manusia ditanya berapa lama dia di dunia, Allah memberi tahu kita bahwa dunia hanya sekejap. Tahap saat dibangkitkan sungguh mengerikan. Yang pertama kita dikumpulkan di Masyar tanpa kejelasan nasib. Semua meminta pertolongan nabi tapi semua menjawab nafsi-nafsi, yang artinya nabi-pun memikirkan bagaimana nasib mereka sendiri apakah selamat atau tidak. Akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau lalu bersujud untuk meminta Allah meringankan urusan umat manusia. Saat proses menunggu itu sungguh sangat menyiksa dan waktunnya sangat lama. Hanya Allah yang tahu berapa lamanya, tapi waktu kecil aku pernah diceritain bahwa kita menunggu selama 50000 tahun. Semua ini akan kita lalui bahkan juga para nabi, tidak ada yang luput dari acara di Masyar ini. Kalau kita tidak aware dengan berita ini dari sekarang bagaimana kita mempersiapkan dengan baik. Selanjutnya ada beberapa tahap. Tapi yang membuat ngeri adalah kita tidak tahu berapa lama menunggu, terus kita tidak tahu akan selamat di akhirat tidak, tiap tahap kita lewati dengan was-was.

Menyinggung investasi yang merupakan core kami di kuliah, aku mulai menyatakan pemahamanku atas perniagaan yang tidak pernah rugi. Ya, perniagaan dengan Allah. Yang artinya kita sebisa mungkin menginvestasikan sebanyak-banyaknya untuk kehidupan di akhirat. Coba bayangkan hidup kita dengan prosesi menunggu di Masyar saja masih jauh-jauh lebih lama prosesi di Masyar. Apa kita tidak membuka mata untuk segera berinvestasi mati-matian untuk negeri akhirat.

Apa kita lebih senang dengan riba yang paling Cuma 10% dengan kebahagiaan yang lebih lama?

Rabu, 03 Februari 2010

Sabar dan Sholat

Ini adalah postinganku di milis bebarapa saat lalu

Ada dalil mengatakan Menghadapi sesuatu masalah itu dengan jalan sabar dan sholat.

"Hai orang-orang yang beriman
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Al-Baqoroh :153 )

Dari yang saya peroleh maknanya dari seorang Ustad. Sabar berarti menahan diri untuk melakukan hal apapun yaitu hanya mencoba mengendalikan spiritual agar kembali ingat semua yang ada hanyalah kefanaan yang mutlak ada hanya Allah dan kepadanya kita akan dimintai pertanggungjawaban. Sabar disini tidak mencari bantuan manusia atau mencoba ikhtiar tetapi sabar yang dimaksud adalah mencoba menahan diri untuk berikhtiar itu sendiri. Istilahnya menahan dari ikhtiar dunia.

Selanjutnya lalu sholat. Kalau sudah sabar (menenangkan spiritual) segeralah sholat. Istilahnya setelah menahan dari ikhtiar dunia tujuannya untuk melakukan yang pertama-tama ikhtiar akhirat yaitu sholat. Sholatnya bebas minimal 2 rokaat. Tapi ingat jangan diwaktu-waktu haram. Niatnya sholat untuk mengharap ampunan Allah karena dunia begitu menggangu hatinya dan sholat untuk meminta pertolongan Allah agar bisa mengambil hikmah dan syukur2 memperoleh penyelesaian yang menyenangkan hati tapi kalaupun masalah masih menghadang dan harus menderita secara lahir itu menjadi jalan yang baik, karena perjalanan di dunia memang untuk menjalani jalan-jalan yang sulit. Kalau hatimu gundah atau tiba-tiba ada persoalan yang harus diselesaikan ingatlah untuk sabar dan sholat. Kapanpun mau malam mau siang lakukanlah.

Setelah 2 di atas barulah melakukan ikhtiar dunia yang mungkin dari kalian yang baca sebelum sampe baca penjelasan berikutnya ada yang ngotot harus ikhtiar dulu dong. Ikhtiar dunia barulah dilakukan setelah melakukan sabar dan sholat untuk meyakinkan kita bahwa kita telah menuju yang pantas dimintai pertolongan, baru setelah itu kita dengan tawadhu menyadari kita harus berusaha dengan ilmu yang kita miliki.

Tidak sedikit kasus, belum berikhtiar dunia masalah sudah selesai karena ada bantuan orang yang memang datang membantu. Tak jarang juga orang yang tidak mengambil jalan sabar dn sholat sering mendapat penolakan dari manusia untuk membantunya.

Jangan terbalik berusaha lalu doa. Yang menurutku baik sih berdoa lalu berusaha. Karena secara nalar Allah merasa dimintai bantuan setelah dia berusaha dan Allah akan kasih bantuan di tengah jalan yang mungkin harus ada penyesuaian dulu. Tapi kalo minta bantuan di awal, waktu merencanakan/ planning apa yang dilakukan Insya Allah Allah sudah bantu. Misal planning-planning mau ketemu siapa2 Allah sudah turun tangan di awal. Kalo begitu Insya Allah bisa lebih baik dan lebih cepet daripada doanya di akhir-akhir.

Waktu aku baca pertama kali tafsir dalil itu aku agak kaget. Ternyata sabar yang dimaksud berbeda dengan sabar yang dimaksudkan aku sebelumnya mungkin juga teman-teman begitu. Kenapa sabar diletakan di depan kata sholat ternyata maksudnya sabar untuk berikhtiar secara dunia tapi sholat dulu. Ditutup dengan kalam dan Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. Berarti pas bener kalo kita terbiasa apa-apa ketemunya Allah dulu maka Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.

Sekedar tips yang juga semoga dengan memberi tips juga aku semakin istiqomah menjalankanya. Tiap hari ada 3 wasiat.

Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah, beliau berkata, "Kekasihku (Nabi Muhammad) mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam tiap bulan, melakukan dua rakaat sholat Dhuha dan melakukan sholat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari Muslim)

Sholat dhuha adalah doa untuk kita berikhtiar tiap hari dengan pertolongan Allah. Dari beberapa dalil manfaatnya melancarkan urusan dunia. Maka dari itu sebelum kerja kalo gak ditengah-tengah pekerjaan sempatkan hal ini karena itu menurutku dhuha itu praktik dari dalil mencari pertolongan dengan jalan sabar dan sholat yang rutin dilaksanakan tiap pagi sebelum mencari karunia Allah dengan banting tulang sepanjang harinya. Di akhir hari ditutup dengan witir untuk menyempurnakan ikhtiar akhirat dan dunia kita.

kenapa witir sebelum tidur? karena dengan witir gugur sudah kewajiban menutup sholat malam kita dengan rokaat jumlahnya ganjil. Kalo kebabalasan sampe subuh kita sudah sholat malam. Kalo yang terbiasa waktu sahur bangun untuk sholat lagi itu ndak masalah karena sholatnya ditambah lagi dengan sholat 2 rokat 2 rokaat sampe puas dan jumlahnya tetap witir.

Tambahan puasa itu untuk menguatkan rohani kita agar tetap sehat jasmani dan rohani. Hanya Allah yang tahu mana yang benar mana yang tidak.

Selasa, 02 Februari 2010

Cara lama yang tidak adil

27 Januari 2010

Nganterin si Dodol ke JEC terus malemnya nonton Spy Next Door di TIM. Itu kali pertama aku ke JEC dan nonton di TIM. Selama perjalanan ke TIM dari Masjid setelah sholat maghrib, ada pembicaraan menarik yang mucul sehubungan dengan romansa yang selalu menerpa kehidupan pria.

Cara-cara lama yang tidak adil. Sesuatu yang menjungkirbalikan pemahaman atas wanita bagi orang awam yang sedikit sekali berinteraksi dengan makhluk yang halus itu. Saya rasa jika banyak berkomunikasi dengan banyak wanita maka laki-laki akan mengetahui ilmu ini secara otomatis.

Pernyataan saya yang juga mengamati hal tersebut ternyata benar juga. Laki-laki yang sopan santun dengan wanita jangan harap mendapatkan hati wanita tersebut kecuali dari sononya wanita itu tertarik. Laki-laki harus sedikit “brengsek”, karena wanita suka dibrengsekin tak terkecuali wanita-wanita alim yang menjaga dirinya. Bagi wanita yang menjaga dirinya, mereka mengaktifkan logika dan perlingungan sosial yang lebih baik. Meski begitu, kadangkala kalau sudah tersentuh emosinya, instink mereka akan mengalahkan logika dan penjagaan sosial yang mereka persiapkan untuk melindungi diri mereka.

Semua itu terjadi memang karena aku selalu berdoa untuk mendapatkan ilmu untuk memperbaiki diri. Aku yakin itu. Aku pertama-tama merasa harus mencari cara untuk memperbaiki akhlak. Maka pertama adalah mencari pemahaman yang baik atas psikologi manusia. Aku download-download ebook2 yang menurutku berguna. Aku simpan di flashdisk si Dodol karena punyaku hilang. Eh si Dodol cerita tentang ebook yang belum aku baca itu. Jadilah aku merasa itu bukanlah suatu kebetulan karena aku berdoa, bergerak dan boom, menyadari hikmahnya.

Kendalikan emosi diri dulu. Jangan pernah cinta mati dengan makhluk Allah. Tapi cintailah Allah karena dialah satu-satunya yang pasti wujud. Lakukan cara-cara baru seperti lagu Ari Laso dengan pemahaman atas cara pikir wanita.

I love U Mom

24 Januari 2010

Perjalanan dengan kereta di mulai dari stasiun Purwokerto. Berangkat dari kos teman jam setengah sepuluh, sampai di stasiun beli tiket, petugas bilang kereta siap di jalur 3 berangkat tepat jam 10 malam. Di antar Legi Gunawan sampai pintu masuk aku menunggu 2 menit kereta langsung muncul. Masuk dan mencari tempat terbaik yaitu dekat toilet kereta. Selama perjalanan bisa tidur puas tapi sayang kakinya harus ditekuk sedikit. Lumayan nyaman karena bisa berbaring gak perlu menahan kepala yang berat kalau udah kantuk.

Sampai di Manggarai jam 5.20 pagi terus naik kereta listrik jurusan Bogor. Waktu mau turun kereta api ketemu Vivi. Naik kereta listrik juga segerbong sama Vivi yang ditemani teman atau saudara cowok, aku gak tanya sih. Sampai di stasiun UI aku berjalan kaki menuju kontrakan, sambil belajar meditasi pernapasan. Mampir ke Masjid untuk buang hajat dan sholat Subuh, gak tau diterima apa gak. Sampe di kontrakan ternyata sepi pada tidur, aku bersih2 lalu naik untuk tidut.

Aku bermimpi mengobrol dengan kakak dan ibuku. Aku bercerita tentang Esha yang sudah menjadi auditor BPK dan sudah cukup mapan secara keuangan. Lalu entah mengapa menelusuri kehidupanku sendiri. Aku akhirnya sempat bilang kesalahannya karena aku gak langsung kuliah waktu aku lulus. Aku liat muka Mom. Tersenyum, tertawa tapi pahit di hati.

Masih terbayang wajah Mom aku terbangun lalu aku menangis sejadi-jadinya. Kalo ada orang yang di kamar waktu itu pasti akan mendengar suaraku. Bnar-benar aku menyesal kenapa meski dalam mimpi aku melukai Mom dengan mengungkapkan takdir yang sudah terjadi. Aku tahu Mom selalu merasa bersalah dengan nasibku yang harus berhenti untuk melanjutkan pendidikan padahal Universitas bagus bisa aku masuki. Orang lain punya dana tapi tidak punya kemampuan untuk masuk ke Universitas unggulan di negeri ini.

Menangis sejadinya meski agak sempat aku tahan. Untuk mengimbangi perasaan aku sempatkan berdoa untuk Mom agar tenang di kubur dan mendapat ampunan di alam akhirat. Hidung tersumbat, perasaan, getarannya masih ada bahkan sampai saat aku menulis ini. Lalu aku ke belakang, semua orang ada pada saat itu. Alhamdulillah yang lihat wajahku cuma Roni seorang, yang lain sibuk dengan memasak dan ada yang menyapu. Di dalam kamar mandi-pun airmata terus mengalir. Selesai aku lalu pinjem motor untuk menenangkan diri di luar. Dengan mambawa bidadari kecil si Amel aku melajukan motor ke Juanda tempat pasar kaget mingguan.

Perasaan yang terbawa mimpi itu membuatku lupa dan tidak peduli lagi dengan seseorang yang spesial itu. Nafsi-nafsi. Aku menyangka bagaimana nanti kita di hari akhir hanya bisa meratapi nasib dengan menangis bahkan sampai keluar air mata darah. Karena mimpi itu aku bisa menangis dengan hebatnya, mungkin kejadian hari akhir nanti akan sedemikian hebat sehingga orang-orang pun akan tidak bisa menyangkal perasaannya.

Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan berilah meraka kasih sayang sebagaimana aku disayangi waktu kecil oleh mereka.

I Love U Mom.